×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wakil Ketua DPRD Medan Menerima Massa Aksi Demo Dari BPC GMKI Medan Dengan 10 Tuntutan Revormasi

Selasa, 02 September 2025 | 16.29 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-02T09:29:03Z


Medan, MarmataNews.id - Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H. Rajuddin Sagala menerima massa aksi demo dari Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kota Medan yang berlangsung di depan pintu masuk Gedung DPRD Medan, Selasa (02/09/2025) pukul 15.00 wib dengan humanis.


Adapun aksi demo GMKI mengusung Tema: Berubahlah! Temukanlah Kasih Allah dalam Peziarahan, "Berjumpalah dalam Kasih Persahabatan dan Bertransformasi bersama Seluruh Ciptaan!"

Dengan semangat Oikumenisme dan Nasionalisme GMKI hadir sebagai Gereja yang tersamar dan jiwa patriotisme yang berdiri bersama-sama dengan warga masyarakat dan orang yang termarjinalkan.

Disampaikannya, sejalan dengan visinya, yaitu "Mewujudkan Perdamaian, Kesejahteraan, Kebenaran, Keutuhan Ciptaan, dan Demokrasi di Indonesia berdasarkan Kasih", GMKI secara konsisten melakukan aksi-aksi sosial dan refleksi sebagai bentuk respon untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Kondisi perubahan sosial yang terjadi begitu cepat menjadi determinan penting bagi GMKI dalam menyesuaikan aksi-aksi sosial kemasyarakatan serta orientasi gerakannya. Sampai tahun 2025, persoalan sosial kemasyarakatan menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan. Lembaga-lembaga negara baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif masih belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat. Berbagai kebijakan dan keputusan yang diambil oleh para pemegang kekuasaan kerap kali mengabaikan suara dan nasib masyarakat luas, terutama mereka yang berada di lapisan paling bawah.

Demokrasi di Indonesia hari ini banyak dipertanyakan substansinya. Pemilu yang semestinya menjadi perayaan kedaulatan rakyat berubah menjadi panggung transaksional yang dikuasai modal besar. DPR sebagai lembaga representasi rakyat kerap meloloskan kebijakan yang berpihak pada pemodal ketimbang masyarakat, yang jelas-jelas melemahkan perlindungan terhadap buruh, petani, dan lingkungan hidup. BPC GMKI Medan memandang bahwa hari ini demokrasi hanya seperti prosedural tanpa keadilan sosial, demokrasi hari ini pincang. Demokrasi seharusnya menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat banyak, bukan sekadar melegitimasi kekuasaan elit politik. Bangsa ini sedang berada di persimpangan jalan. Demokrasi yang dulu diperjuangkan dengan darah dan air mata, kini semakin jauh dari harapan rakyat. Suara rakyat terpinggirkan, aspirasi rakyat diabaikan, sementara kebijakan negara semakin dikendalikan oleh oligarki.

Sementara, Dewan Perwakilan Rakyat, yang seharusnya menjadi corong kepentingan rakyat, justru berulang kali meloloskan kebijakan Rakyat mencederai keadilan sosial. Di sisi lain, aparat negara yang seharusnya melindungi rakyat, berubah menjadi alat repte. Demonstrasi yang semestinya dijamin oleh konstitusi, berkali-kali dibubarkan dengan kekerasan. Mahasiswa, aktivis, buruh, dan petani yang menyuarakan keadilan justru dikriminalisasi. Sementara itu, koruptor, matia tanah, mafia tambang, dan pejabat yang mencuri uang rakyat bisa hidup nyaman dengan perlindungan hukum.

Ketika Para Elite pemerintahan menari riang gembira di atas kesengsaraan rakyat. Wajah bobrok demokrasi pun terlihat begitu jelas di Kota Medan. Empat anggota DPRD Medan diduga melakukan pemerasan, menunjukkan betapa lembaga perwakilan di tingkat lokal pun tak luput dari praktik busuk. Kasus femisida yang belum tuntas juga menandakan lemahnya negara dalam melindungi perempuan. Pendidikan dan kesehatan dikomersialisasi, sementara banjir, kemiskinan urban, dan kerusakan lingkungan tetap dibiarkan.

Sebagai wujud komitmen pelayanan dan perlawanan, GMKI Cabang Medan akan terus hadir dałam barisan rakyat melawan kebijakan yang tidak adil, menolak kriminalisasi terhadap mahasiswa, aktivis, dan rakyat yang menyuarakan kebenaran, menyerukan agar pemerintah pusat maupun daerah berhenti menutup mata atas penderitaan rakyat, serta mengajak seluruh elemen gerakan mahasiswa, buruh, petani, dan masyarakat sipil memperkuat solidaritas lintas sektor dalam melawan penindasan. Sebagai CGMKI Cabang Medan, kami tidak bisa diam. Diam berarti berkhianat terhadap iman, terhadap rakyat, dan terhadap masa depan bangsa. Karena itu, kami berdiri tegak dengan semangat oikumenisme dan nasionalisme, mengemban Trimatra GMKI: Gereja, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Kami percaya bahwa perjuangan melawan ketidakadilan adalah bagian dari panggilan iman.

Perlawanan terhadap ketidakadilan adalah bagian dari iman yang hidup. GMKI tidak boleh berdiri di menara gading, melainkan harus turun dan berjalan bersama rakyat. Sebab hanya dengan demikian, visi "Perdamaian, Kesejahteraan, Kebenaran, Keutuhan Ciptaan. dan Demokrasi berdasarkan Kasih benar-benar menjadi nyata.

Dengan ini GMKI mendesak 10 tuntutan REFORMASI:

1. Reformasi total DPR RI agar kembali berpihak pada rakyat.

2. Reformasi POLRI dan adili aparat represif terhadap demonstran.

3 . Sahkan RUU Perampasan Aset untuk jerat koruptor dan mafia.

4. Sahkan RUU Masyarakat Adat demi keadilan ruang hidup.

5. Lawan segala bentuk intoleransi dan radikalisme di Indonesia.

6. Tindak tegas 4 anggota DPRD Medan yang terduga pemerasan.

7. Potong gaji dan tunjangan DPR yang tidak bekerja untuk rakyat.

8. Tolak efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan.

9. Usut tuntas kasus femisida di Kota Medan dan lindungi perempuan.

10. Presiden wajib jaga keamanan, hentikan beban pajak, dan berantas mafia.

Perjuangan melawan ketidakadilan bukanlah jalan yang mudah, tetapi inilah panggilan iman dan tanggung jawab kebangsaan yang harus dijalani. Kami, GMKI Cabang Medan percaya bahwa iman tanpa keberanian untuk melawan penindasan hanyalah kesin-sinan. Karena itu, kami menegaskan bahwa setiap langkah perlawanan yang kami lakukan adalah wujud nyata kasih Kristus yang berpihak pada rakyat yang tertindas. Dari Medan, suara ini kami kunmandangkan: bahwa perjuangan masih panjang, tetapi harapan akan selalu hidup selama ada yang berani melawan.

Menanggapi 10 Tuntutan dari GMKI Cabang Medan, Wakil Ketua DPRD Medan, H. Rajuddin Sagala dari Fraksi PKS Kota Medan menyampaikan, saya akan meneruskan aspirasi adik-adik ke DPRD Sumut dan selanjutnya ke DPR RI.

"Saya sendiri berasal dari petani, orang tua saya sampai sekarang masih tinggal di kebun. Jadi saya mengerti keresahan rakyat kecil,” ujarnya.(Rel)
×
Berita Terbaru Update