Medan, MarmataNews.id - Kisah pilu bercampur kecewa yang dirasakan Evaria Sitorus (56) tahun, seorang Opung/nenek yang sudah janda tua warga Desa Pekan Selasa, Saranggiting Kahan, Kecamatan Bintang Bayu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara (Sumut) yang datang ke Kantor BANK INDONESIA (BI) Cabang Provinsi Sumatera Utara di Jalan Balai Kota No. 4 Kota Medan untuk menukarkan uang nya yang rusak pecahan 100 ribu kertas akibat dimakan rayap karna disimpan dibawah tempat tidur rumahnya.
Dari ungkapan Evaria Sitorus si pemilik uang rusak, uang tersebut dikumpulnya dari hasil jula- jula dari kumpulan Marga dan STM lalu disimpannya dibawah tempat tidurnya untuk keperluan membeli Seng rumahnya yang telah rusak dimakan waktu.
Dikatakan si Nenek janda tua beranak empat ini, ia menafsir bahwa uang yang disimpannya dibawah tempat tidur itu sudah mencukupi untuk membeli seng rumahnya.
Lalu Ia mengambil uang nya yang disimpan dari bawah tempat tidur itu. Setelah diambil nya, alangkah terkejutnya bak disambar petir Ia melihat keadaan uang kertas pecahan 100 ribu sekitar lebih kurang 100 lembar itu telah rusak akibat dimakan rayap.
Karena Opung/ Nenek bercucu Tujuh memiliki adik ipar bernama Nelson H Simarmata dari Almarhum Suaminya yang berdomisili di Kota Medan Sumatera Utara, lalu Ia menelpon dan menceritakan kejadian yang telah menimpa nya supaya minta tolong mencari informasi ke BI Cabang Sumut untuk menanyakan apakah uang tersebut bisa ditukar dan bagaimana cara nya.
Setelah menerima informasi dari Evaria Sitorus, kemudian Nelson Simarmata mencari nomor kontak pihak BI Cabang Sumut melalui rekannya.
Setelah nomor didapatkan, kemudian Nelson menghubungi salah satu pihak BI Cabang Sumut, Fadli Putra (Mantan Humas) dan Widia Pratiwi (Humas BI Cabang Sumut).
Setelah berkomunikasi dengan pihak BI melalui sambungan telfon menyarankan supaya datang ke kantor BI ke bagian kasir.
Dengan cuaca hujan, Nelson dan Kakak Iparnya Eva Sitorus pemilik uang rusak datang ke Bagian Kasir BI Cabang Sumut untuk meminta informasi bagaimana cara menukar uang rusak tersebut pada hari Senin (24/11/2025).
Setelah tiba di depan Kantor BI Cabang Sumut, lalu seorang Satpam menghampiri dan mengatakan kalo jadwal Penukaran uang rusak pada hari Selasa dan Kamis setiap minggunya.
Karena Nelson Simarmata mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada kordinasi kepada pihak BI bernama Fadli Putra dan Widia Pratiwi dan diarahkan ke bagian Kasir BI, akhirnya si Satpam mempersilahkan untuk keruangan kasir BI.
Anehnya, sebelum Nelson dan Eva Sitorus masuk keruangan kasir BI, sempat antara mereka dan Satpam tidak mengijinkan. Sehingga ada tanggapan, ada apa sebenarnya di dalam Kantor BI Cabang Sumut. Kok ketat sekali aturan nya. Entah- entah diduga ada yang tak beres kerja para pegawai di BI Cabang Sumut ini" ucap Nelson Simarmata kesal.
Parahnya lagi tambah Nelson, setelah masuk ke ruangan kasir, Ia dan Kakak Iparnya di temui kembali dengan seorang wanita Satpam.
Setelah disampaikan Nelson apa tujuan dan keperluan nya datang ke Kasir BI dan sudah ada kordinasi dengan pihak BI, malah Satpam itu yang melayani dan memberi keterangan. Sementara pelayanan di BI itu bukan bagian si Satpam dan bukan kapasitasnya memberikan jawaban.
"Sehingga Nelson menilai, pihak Kantor BI Cabang Sumut merasa JIJIK dan RISIH melihat masyarakat bila datang untuk menukar uang rusak. Atau ada dugaan, pihak Satpam di Kantor BI terindikasi sebagai calo dalam penukaran uang rusak. Sementara, pada hari itu terlihat para pegawai di ruangan kasir BI sedang cakap- cakap dengan sesama pegawai di ruangan itu." bebernya kesal dan keluar meninggalkan ruangan kasir BI.
Karena merasa kurang puas dengan pernyataan Satpam semalam, pada hari Selasa (25/11/2025) dengan menahan hujan Evaria Sitorus bersama adik iparnya Nelson Simarmata kemudian datang kembali ke kantor BI Cabang Sumut dengan mengendarai Roda 2 dan pada hari selasa berketapatan jadwal Penukaran uang.
Sesampainya di pintu masuk kantor BI, Lagi-lagi mereka di layani oleh Dedek seorang Satpam di pintu masuk yang bukan kapasitas nya untuk menjawab- jawab masyarakat dalam Penukaran uang rusak tersebut.
Disitu juga si Satpam menerangkan, bahwa cara menukar uang rusak terlebih dahulu mendaftar online melalui web BI Pintar.
Selanjutnya Nelson Simarmata memberikan Henpon nya kepada Satpam meminta bagai mana cara mendaftar online nya, lalu si Satpam mencoba melakukan pendaftaran online tersebut dan mengatkan bahwa, pendaftaran online untuk bulan November dan Desember 2025 di web BI Pintar sudah full dan layanan pendaftaran online tidak bisa di akses dikarenakan web BI Pintar untuk Tahun 2026 belum di akses. Sehingga ketika di klik link nya tidak bisa.
"Karna jadwal pendaftaran online sudah full sampai Desember 2025 ini dan web nya belum bisa diakses, jadi coba saja mendaftar online nya di bulan Januari 2026 aja." ucap Satpam yang tidak memiliki kapasitas karna bukan seorang pegawai di kantor BI Cabang Sumut itu.
Dengan penuh rasa kecewa dan kesal melihat pelayanan di kantor BI Cabang Sumut, akhirnya Nelson dan Evaria Sotorus beranjak meninggalkan kantor BI walau suasana masih hujan tanpa mendapatkan informasi yang akurat bagaimana cara menukar uang rusak sebenarnya di BI Cabang Sumut tersebut.
Dengan rasa kekecewaan dan kekesalan yang dirasakannya, mereka meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, supaya memberi kemudahan bagaimana cara Penukaran uang rusak di seluruh Kantor BI yang ada di Indonesia ini agar masyarakat merasa tidak dipersulit dan tidak datang berulangkali seperti yang dirasakannya di kantor BI cabang Sumut.
Ia juga menegaskan kepada pihak BI cabang Sumut, supaya turun ke desa- desa mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana tata cara Penukaran uang rusak dan lain sebagainya agar masyarakat mengerti.
Menanggapi rasa pilu dan kekecewaan Nenek Asal Sergai tersebut, saat di konfirmasi pihak BI cabang Sumut melalui, Fadli Putra pada (26/11/2025) melalui pesan WA nya menyarankan supaya besok dicoba di daftarkan melalui https://www.pintar.bi. go.id.
"Setelah di coba, "namun tidak bisa juga", ungkap Nelson melalui media ini.
Kemudian dikonfirmasi kembali pada hari Senin (01/12/2025) terkait kekecewaan masyarakat dalam Penukaran uang rusak tersebut, Fadli Putra menyampaikan melalui pesan WA nya, Izin pak, di website tersedia untuk bulan januari. Silahkan dicoba sambil mengirim bukti link web BI Pintar.
"Setelah di coba kembali, web nya sudah bisa di akses.
Namun ada kendala, kolom konfirmasi KTP nya selalu salah, padahal NIK yang dimasukkan sudah sesuai yang di KTP." beber Nelson kesal karena tidak ada jawaban balasan konfirmasi nya dari Fadli Putra.
Sementara, ketika di konfirmasi kepada Humas BI cabang Sumut, Widia Pratiwi Rabu (03/12/2025) melalui WA nya menyampaikan, mohon untuk mencoba lagi pak, Soalnya Widia baru mendaftarkan untuk penukaran uang juga.
"Setelah di coba, akhirnya pendaftaran online nya berhasil di akses dan jadwalkan Penukaran uang rusak nya pada 6 Januari 2026 mulai pukul 10.30 - 11.00 wib." jelasnya.
Itulah kisah perjalanan pilu yang bercampur kecewa dirasakan Evaria Sitorus seorang Nenek asal Serdang Bedagai (Sergai) Sumut di Kantor Cabang Wilayah BI Sumut bersama adek iparnya.(Rel)

