Tanjung Pinang, MarmataNews.id - Bersama Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM, Munafrizal Manan, Kakanwil KemenHAM Sumut Flora Nainggolan mendampingi Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dalam konferensi pers pengungkapan penyelundupan narkotika jenis sabu terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Minggu (25/05/2025).
Operasi gabungan yang melibatkan BNN RI, Dirjen Bea dan C8ukai, Polda Kepulauan Riau, dan TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan upaya penyelundupan dua ton sabu yang dibawa menggunakan kapal motor di perairan Kepulauan Riau.
Kasus ini bermula dari informasi intelijen mengenai rencana masuknya sabu dalam jumlah besar ke wilayah Indonesia melalui jalur laut. Informasi tersebut dianalisis oleh tim gabungan yang kemudian melakukan observasi dan pemetaan menyeluruh di kawasan perairan Kepulauan Riau.
Puncaknya terjadi pada Selasa (21/5), saat kapal motor Sea Dragon Tarawa dihentikan di tengah laut karena dicurigai sebagai target utama. Dari hasil penggeledahan, tim menemukan 31 kardus berisi puluhan bungkus teh hijau bermerek Guanyinwang yang ternyata mengandung sabu. Tak hanya itu, 36 kardus tambahan ditemukan tersembunyi dalam tangki bahan bakar bawah kapal. Total barang bukti mencapai 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu.
Enam tersangka turut diamankan dalam kasus ini, terdiri dari empat Warga Negara Indonesia berinisial HS, LC, FR, dan RH, serta dua Warga Negara Asing asal Thailand berinisial WP dan TL. Dalam kesempatan tersebut, Munafrizal Manan dan Flora Nainggolan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi kuat lintas lembaga dalam menjaga Indonesia dari ancaman peredaran gelap narkotika. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi dalam memerangi kejahatan narkoba transnasional.(Rel)
